Senin, 22 Agustus 2011

Menemukan Waktu Tuhan

Apakah Anda pernah mengambil waktu akhir-akhir ini untuk melihat kehidupan yang sedang Anda jalani dan membayangkan beberapa kemungkinan akan bagaimana hidup Anda seharusnya? Sangat mudah untuk membayangkan hal itu dan menunggu sampai nanti... namun terkadang terlalu banyak waktu di dalam hidup ini kita habiskan untuk menunggu.
Dalam hal yang sederhana kita menunggu untuk mendapatkan makanan di restoran cepat saji, kita menunggu saat mobil kita sedang mengisi bensin, dll. Dalam hal yang lebih besar kita menunggu untuk bertemu dengan pasangan hidup impian kita, kita menunggu selama sembilan bulan untuk kelahiran bayi kita, kita menunggu untuk mendapatkan promosi pekerjaan maupun kenaikan gaji. Menunggu adalah fakta kehidupan yang harus kita hadapi di bumi.

Namun apakah Anda melihat pada kehidupan Anda sendiri dan mengevaluasi berapa banyak waktu yang telah Anda habiskan untuk menunggu? Apakah Anda menunggu (mungkin terlalu lama) untuk membuat sebuah perubahan, mencanangkan arah baru atau menerima situasi yang tidak dapat berubah?

Saya sendiri menunggu dalam waktu yang lama sampai akhirnya saya membuat komitmen yang serius untuk menulis dan menjadi pembicara. Apa yang telah menahan saya selama itu? Sebagaimana setiap kita, jawaban saya pun tidaklah sederhana. Saya harus membesarkan anak, berusaha memiliki pernikahan yang baik dan membantu bisnis keluarga kami berkembang. Alasan itu sah-sah saja; tetapi sejujurnya semua hal itu menahan saya karena saya takut dan merasa kurang mendapatkan pegangan untuk memulai sesuatu yang baru. Ketika akhirnya saya berhasil mengatasi rasa takut dan mulai melangkah, Tuhan hadir di sana untuk menemui saya dan memberikan semangat atas setiap kemajuan saya.

Yesaya 40:31
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Kebalikan dari menunggu juga sama benarnya. Terkadang kita melompat dan mengambil tindakan tanpa menghabiskan banyak waktu maupun berpikir akan proses yang harus dijalani dan juga segala kemungkinan yang bisa terjadi. Pernahkah Anda mencoba untuk ‘memperbaiki” keadaan bukannya mengizinkan Tuhan atau orang lain untuk menyelesaikannya? Bertindak terlalu cepat dapat menyebabkan hasil komedi bahkan terkadang tragis.

Terlalu banyak untuk disebutkan bagaimana saya diperhadapkan pada orang-orang yang saya percaya telah berlaku tidak adil atau melakukan sesuatu yang buruk, hanya untuk menemukan bahwa mereka memiliki alasan yang baik atas segala tindakan mereka maupun atas situasi yang ada. Saya benci ketika harus berhadapan dengan seseorang yang membuat saya emosi hanya untuk mengetahui bahwa masalah yang saya kemukakan ternyata telah usang maupun tidak valid lagi. Alexander Pope berkata, “Orang bodoh terburu-buru melakukan sesuatu yang malaikat sendiri takut untuk melangkah.” Saya menduga bahwa Alexander tahu kalau malaikat jauh lebih bijak dari kita manusia.

Dalam kasus menunggu maupun terlalu cepat mengambil tindakan, ada cara untuk menangkal dan mencegahnya terulang kembali. Lakukan cara ini bersama dengan Tuhan. Bicaralah pada-Nya, baca firman-Nya dan dapatkan konfirmasi kebijaksanaan dari seorang teman yang lebih dewasa rohani. Hal itu akan terlihat seperti ini:

“Bapa, saya sungguh-sungguh membenci pekerjaan saya, tapi saya bersyukur untuk memiliki pekerjaan ini. Terima kasih untuk memberikan pekerjaan ini kepada saya. Tolong berikan kejelasan kepada saya jika atau kapan saya harus mengambil tindakan apapun untuk mengubah keadaan ini.”


  1. Kemudian Anda bisa mempertimbangkan kenapa Tuhan menempatkan Anda di sana dan kemungkinan-kemungkinan yang ada untuk membuat perubahan.
  2. Cari saudara seiman dan minta untuk mendoakan, memberikan wawasan dan memberikan dorongan kepada Anda.
  3. Temukan orang-orang di dalam Alkitab yang pernah menunggu waktu Tuhan dan juga mereka yang mengambil tindakan untuk taat (Yesus telah melakukan keduanya).

Mazmur 138:8
TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!

Timeline Tuhan seringkali jauh berbeda dari timeline kita. Ketika kita menantikan waktu Tuhan, kemudian mengambil tindakan yang penuh dengan pertimbangan, maka hasilnya mungkin akan menyegarkan dan memuaskan hidup Anda.

Saya berharap agar hidup Anda dipenuhi dengan penantian ketika Tuhan sedang menguatkan Anda, yang akan berbuahkan tindakan ketika tiba saatnya bagi Anda untuk terbang bagaikan rajawali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar